Sejarah Menara Eiffel Di Paris
Siapa
yang tidak mengenal bangunan indah nan artistik bernama Menara Eiffel.
Nama dari menara yang merupakan bangunan tertinggi di Paris ini diambil
dari nama perancangnya, Gustave Eiffel. Bangunan yang kini menjadi
lambang dari kota Paris ini memiliki tinggi 325 m (1.063 kaki) termasuk
antena setinggi 24 m (79 kaki). Menara Eiffel selesai dibangun pada
tahun 1889. Struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton, sedangkan
keseluruhan struktur termasuk komponen non besi berbobot 10.000 ton.
Tingkat pertama dan kedua menara ini dapat diakses dengan tangga dan
lift. Namun untuk dapat masuk ke dalam menara ini, para wisatawan harus
membeli tiket pada loket yang berada di menara selatan. Karena keunikan
bentuknya, menara ini banyak menarik perhatian para wisatawan domestik
maupun mancanegara, tak heran jika keberadaannya termasuk dalam tujuh
keajaiban dunia.
Pada awalnya Gustave Eiffel, sang perancang Menara
Eiffel berencana membangun menara di Barcelona dalam rangka Pameran
Universal 1888. Namun para pihak yang bertanggung jawab di balai kota
Barcelona menganggap pendirian menara itu tidak cocok dengan kotanya dan
akan banyak memakan biaya. Setelah penolakan rencana tersebut, Eiffel
mengirimkan rancangannya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk
Pameran Universal di Paris. Rancangannya pun disambut baik oleh pihak
Paris, sehingga pada tahun 1889 Eiffel mulai membangun menaranya. Dengan
bantuan tiga ratus pekerja yang menggabungkan 18.083 besi benam dengan
menggunakan dua setengah juta paku dalam bentuk struktural oleh Maurice
Koechlin, pendirian menara ini pun terbilang lancar. Pada tanggal 31
Maret 1889 Menara Eiffel diresmikan dan dibuka pada tanggal 6 Mei 1889.
Di
balik keindahannya, ternyata menara ini juga pernah mendapat berbagai
kritik dari masyarakat ketika dibangun. Surat kabar harian di Paris
dipenuhi dengan surat kritikan dari komunitas seni di Paris, karena
pendirian menara ini dianggap mengganggu mata. Eiffel pun tak lepas dari
kritikan karena desain menara ini dianggap menantang dan dianggap tak
berseni. Namun ada alasan dibalik desain menara ini, Eiffel dan
insinyurnya yang dikenal sebagai pembangun jembatan ingin membuat
bangunan tertinggi di dunia yang kokoh dan kuat, maka ia harus
mencocokannya dengan kekuatan angin. Baginya, Menara Eiffel merupakan
simbol kekuatan dan keindahan, serta memberikan kesan desain yang
canggih kepada setiap orang yang melihatnya.
Keyakinan Gustave Eiffel
terhadap menara rancangannya itu terbukti benar. Kini Menara Eiffel
menjadi salah satu objek wisata berbayar yang diminati wisatawan dari
seluruh dunia. Dari menara ini, para wisatawan dapat melihat pemandangan
Kota Paris dari ketinggian, terlebih pemandangan matahari terbenam yang
sangat indah. Bagi para pencinta kuliner yang ingin mencicipi sensasi
makanan khas Perancis bisa mencoba hidangan di Restoran Jules Verne yang
berada di tingkat dua menara. Namun jangan heran bila hidangan di
restoran ini sangat mahal. Pada tingkat paling atas terdapat bar mewah
dan toko cindera mata. Menara yang kerap kali disebut “Metal Lady” ini
diterangi oleh 352 proyektor berkekuatan 1000 watt yang berkedip setiap
sepuluh menit dan 20.000 bola lampu setiap harinya setelah matahari
terbenam. Tidak heran jika pemandangan malam di menara ini amat indah.
Tak jarang orang yang mengabadikannya dengan kamera mereka.
Hal yang
bisa dipetik dari sejarah Menara Eiffel adalah bangunan yang dulunya
sering mendapat kritikan karena bentuknya dianggap aneh dan tidak
berseni, kini menjadi lambang kekuatan dan keindahan yang mengubah
dunia..
Sejarah Menara Jam London Big Ben
Big
Ben adlh nama yg merujuk pada sebuah menara jam yg trletak di Gedung
Parlemen di Westminster, London, Inggris Raya, dn merupakn menara jam
terbesar kedua di dunia. Jam in trletak d timur laut dr Rumah Parlemen d
Westminster, London. Ada alasan menara ini dinamai Big Ben, Big Ben
sebenarny adlh nama kecil dari lonceng yang terletak di dalamnya
(dulunya adlh Great Bell). Menara ini jg dinamai The Tower of Big Ben,
atau secara tdk tepat, Menara Santo Stephen.
Menara in dbangun
sebagai bagian dari rencana pembangunan istana baru oleh Charles Barry,
setelah Istana Westminster yg lam tlh hancur akibat kebakaran pada malam
22 Oktober 1834. Menara in tingginya 96.3 meter (316 kaki) dan dibangun
dengan gaya Gothik Victoria. 61 meter (200 kaki) d bwh jam trbuat dri
bata yg dilapisi oleh batu, sedangkn puncak menara ditopang dgn rangka
besi yg dbuat dr besi leleh. Menara ii dbangun di atas tanah berukuran
15 meter kali 15 meter, fondasi terbuat dari beton setebal 3 meter (9
kaki), pd kedalaman 4 meter (13 kaki) dibawah prmukaan. Semua sisi jam
tingginy 55 meter (180 kaki) dri atas tanah.
Karena berubahnya
kondisi tanah sejak pembangunannya, Menara Big Ben sedikit miring ke
barat laut kurang lebih 220 milimeter (8.66 inci), menara ini miring
setiap tahun sebanyak beberapa milimeter ke arah timur dan barat
dikarenakan efek thermal.
Jam in trkenal krn ketepatanny.
Pendesainnya adalah seorang pengacara dan horologis amatir Edmund
Beckett Denison, dan George Airy, seorang Astronom Kerajaan. Jam in
dbuat oleh Edward John Dent, yg menyelesaikanny pada tahun 1854. Namun
menara Big Ben blm selesai saat it smp thn 1859.
Pepatah Inggris
putting a penny on yg berarti memperlambat laju, muncul dr metode
metode-substansi yg berasal dri pendulum jam. Di atas pendulum trdpt
setumpuk koin penny, koin ini dgunakn utk mngubah wkt jam.
Menambah/mengurangi koin mengubah pusat gravitasi jam, sehingga wkt
bertambah sebanyak 0.4 detik sehari.
Ketika Blitz London, Istana
Westminster sempat dibom oleh Jerman, pad 10 Mei 1941, sbuah bom
tiba-tiba menghancurkan dua dr empat muka jam dn sebagian dr atap menara
dn menghancurkan ruangan dewan rakyat. Arsitek Sir Giles Gilbert Scott
merancang lgi ruangan lima-lantai. 2 lantai yg diisi saat in dgn ruangan
lain pertama kli digunakn pd tgl 26Oktober1950, jam in msh brjaln,
walaupun serangkaian serangan bom bsr trs trjd dn berlangsung smp Blitz
berakhir.
* Tahun Baru 1962: Jam mjdi lambat krn salju dan es yg
menutupi lengan panjang jam, menyebabkan bandul terlepas dri tempatnya,
utk mencegah kerusakan serius, bandul ini diayunkan lagi. Sehingga jam
in berdentang 10 menit kemudian.
* 5 Agustus 1976: Kerusakan pertama
dan terbesar. Bagian dari lonceng hancur karena logam yg sudah tua. Big
Ben berhenti selama 9 bulan dan 26 hari - jam in akhirny berbunyi kmbli
pd tanggal 9 Mei 1977, ini adalah kerusakan terlama sejak pembangunanny.
Sehingga BBC Radio 4 harus mmberi tanda waktu dgn suara "pip". Musim
kemarau 1976 sgt panjang dn panas di Britania dn mungkin merupakan
penyebab rusaknya jam.
* 30 April 1997 (sehari sebelum pemilu): Terhenti.
* Tiga minggu kemudian: Berhenti kembali.
*
Jumat, 27 Mei 2005: Jam berhenti pada pukul 10:07 malam waktu setempat,
kemungkinan berhenti karena cuaca panas (temperatur di London saat it
mencapai 31.8 °C (90 °F). Jam ini akhirnya berjalan lagi, namun berhenti
kmbali pada 10:20 malam wkt setempat dn berhenti selama 90 menit sampai
akhirnya berjalan kembali.
* 29 Oktober 2005: Dihentikan selama 33
jam sehingga jam dan loncengnya beristirahat. Ini adlh pemberhentian
terlama selama kurun waktu 22 tahun.
* 7:00 pagi 5 Juni 2006: Lonceng
"Quarter Bells" dikeluarkan selama empat minggu karena rusak dimakan
waktu dan harus diperbaiki. Sehingga, BBC Radio 4 memberi suara waktu
dengan suara burung diikuti dengan suara "pip".
Jam in terkenal krn
ketepatannya. Pendesainnya adalah seorang pengacara dan horologis amatir
Edmund Beckett Denison, dn George Airy, seorang Astronom Kerajaan. Jam
ini dibuat oleh Edward John Dent, yang menyelesaikannya pada tahun 1854.
Namun menara Big Ben belum selesai saat it sampai tahun 1859.
Pepatah
Inggris putting a penny on yg berarti memperlambat laju, muncul dri
metode metode-substansi yg berasal dri pendulum jam. Di atas pendulum
terdapat setumpuk koin penny, koin ini digunakan utk mengubah waktu jam.
Menambah atau mengurangi koin mengubah pusat gravitasi jam, sehingga
waktu brtambah sebanyak 0.4 detik sehari.
Ketika Blitz London,
Istana Westminster sempat dibom oleh Jerman, pada 10 Mei 1941, sebuah
bom tiba2 menghancurkan dua dari empat muka jam dn sebagian dr atap
menara dan menghancurkan ruangan dewan rakyat. Arsitek Sir Giles Gilbert
Scott merancang lagi ruangan lima-lantai. Dua lantai yang diisi saat
ini dgn ruangan lain pertama kali digunakan pada tanggal 26 Oktober
1950, jam ini masih berjalan, walaupun serangkaian serangan bom besar
terus trjdi & berlangsung sampai Blitz berakhir.
Sejarah Berdirinya Bangsa Jepang
Sampai
dengan kondisi Jepang yang saat ini kita kenal dengan kecanggihan
teknologinya, bangsa Jepang ternyata telah melewati aliran waktu sejarah
yang panjang, hingga akhirnya terbentuklah karakter mereka seperti yang
dapat kita saksikan dewasa ini. Berikut ulasan singkat mengenai sejarah
bangsa dimulai dari era prasejarah
Prasejarah
Penelitian
arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya
600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolithic Bawah. Setelah beberapa
zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa
kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan
Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga
memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang
dari wilayah yang kini merupakan Tiongkok dan Korea. Zaman Paleolitik
Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama
di dunia, sekitar tahun 30.000 SM. Dengan berakhirnya zaman es terakhir
dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada
sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul
(hunter-gatherer) semi-sedentism Mesolithic hingga Neolithic dan
pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa
penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu
masa kini. Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai
kehadiran teknologi-teknologi baru seperti pertanian beras, pengairan
dan permbuatan besi dan perunggu, yang dibawa serta migran-migran dari
Korea, Tiongkok dan bagian-bagian lain di Asia. Periode tersebut
dilanjutkan periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan
didirikannya negeri-negeri militer yang kuat.
Pada tahun 538,
kedatangan agama Buddha menandai berawalnya Zaman Klasik. Zaman Klasik
Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu
pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih
belum putus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk
kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota
istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana
menteri. Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad
ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan
kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di
Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang
memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang
sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka
jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa (confucianism) yang
dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara pada abad ke-8
menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah
istana kekaisaran di kota Heij?-ky? (kini Nara). Istana kekaisaran
tersebut kemudian pindah ke Nagaoka dan lalu Heian-ky? (kini Kyoto),
memulai “masa keemasan” kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode
Heian.
Zaman Pertengahan
Zaman pertengahan Jepang
dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria
yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto no Yoritomo
adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan
dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama
masa kini. Setelah Yoritomo wafat, klan ksatria lainnya Hojo, mengambil
kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut
berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol
pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang
stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling
berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara
Berperang atau periode Sengoku. Pada abad ke-16, para pedagang dan
misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali
periode “Nanban” (”orang-orang barbar dari Selatan”) yang diisi
pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia
Barat. Sekitar masa yang sama, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan
Tokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara
berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena
dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski
kejeniusan militernya tidak dapat disangkal. Penjajahan terhadap Korea
yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya
tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir
pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea. Tokugawa
akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada
Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo
(kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa, yang
curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan
dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang
Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap
pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai
Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing. Suku Manchu menguasai Korea pada
tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku
Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi
dibandingkan sebelumnya. Periode pengurungan diri ini berakhir dua
setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai
periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan
Jepang.
Zaman Modern
Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew
C. Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan
Kanagawa. Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya
keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin
pada tahun 1867-8. Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji
mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Jepang mengadopsi beberapa
institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem
hukum, dan militer. Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang
menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang
Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910,
Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea. Awal
abad ke-20 sempat menjadi saksi mata kepada “demokrasi Taisho” yang lalu
diselimuti bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tahun 1936, Jepang
menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan
Italia untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang
menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang
(1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia
II. Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan
wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan
pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya
serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Jepang akhirnya
menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945. Pendudukan Amerika
secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap
mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di
Okinawa. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang
menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis. Setelah
pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah
satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri
yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada
AS. Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan
negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu,
Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini
telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan
pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk
membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003.
sampai dengan awal tahun 2009, Jepang adalah kekuatan ekonomi terbesar
kedua di Dunia. Di tengah krisis ekonomi global yang melanda dunia,
Jepang menjadi satu-satunya negara yang justru nilai tukar
uangnyamelejit naik, walau di satu sisi dampak negatif begitu terasa di
sektor expor barang. Infrastruktur pemerintahan yang mengagumkan sejak
zaman prasejarah hingga zaman modern menjadi contoh nyata betapa negara
yang menjunjung tinggi kebudayaan akan terus eksis dari masa ke masa.
Sejarah Berdirinya Repubik Korea
Masyarakat Korea menyambut gembira kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Namun kegembiraan mereka tidak berlangsung lama. Pembebasan mereka tidak serta-merta
membawa kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan keras oleh rakyat Korea.
Justru pembebasan ini berakhir dengan terpecahnya Korea oleh perbedaan-perbedaan
ideologis yang disebabkan oleh munculnya Perang Dingin.
Upaya-upaya rakyat Korea untuk mendirikan pemerintah yang independen tidak terlaksana
karena pasukan Amerika Serikat menduduki bagian selatan Semenanjung Korea,
sedangkan pasukan Uni Soviet menguasai bagian utara.
Pada bulan November 1947, Majelis Umum Perserikatan Bangsa bangsa (PBB)
menyepakati sebuah resolusi yang meminta diadakannya pemilihan umum di Korea
di bawah pengawasan sebuah Komisi PBB.
Akan tetapi, Uni Soviet menolak untuk mematuhi resolusi tersebut dan menolak masuknya
Komisi PBB ke bagian paruh utara Korea.
Majelis Umum PBB kemudian membuat resolusi lain yang menuntut diadakannya pemilihan
umum di wilayah-wilayah yang bisa dimasuki oleh Komisi PBB. Pemilihan umum pertama
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 1948, di wilayah-wilayah di sebelah selatan garis lintang 38.
Garis lintang ini pada akhirnya membagi Semenanjung Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.
Pejabat-pejabat tinggi Pemerintah Sementara Korea di Shanghai berpose untuk
foto peringatan pada tahun 1945.
Syngman Rhee dipilih menjadi Presiden pertama Republik Korea pada tahun 1948. Sementara itu,
di sebelah utara garis lintang 38, pemerintah komunis didirikan di bawah kepemimpinan Kim Il-sung.
Pada tanggal 25 Juni 1950, Korea Utara melancarkan invasi militer berskala penuh tanpa didahului
oleh provokasi apapun ke Korea Selatan, yang kemudian memicu perang selama tiga tahun yang
melibatkan Amerika Serikat, Cina, dan kekuatan-kekuatan asing lain.
Seantero Semenanjung Korea mengalami kehancuran karena konflik tersebut.
Gencatan senjata ditandatangani pada bulan Juli 1953.
Pembangunan ekonomi Korea yang berorientasi pada pertumbuhan dan didominasi
oleh ekspor sejak tahun 1960-an terjadi begitu pesatnya sehingga Korea memperoleh
julukan “"Keajaiban di Sungai Hangang”" pada tahun 1970-an.
Berikutnya, Seoul sukses menjadi tuan rumah Olimpiade ke-24 pada tahun 1988,
dan Korea bersama dengan Jepang menjadi tuan rumah pertandingan
final sepakbola Piala Dunia FIFA 2002.
Melalui peristiwaperistiwa ini, Korea telah berhasil menunjukkan pada dunia warisan budayanya
yang kaya dan kecintaannya akan seni, serta teknologinya yang modern. Pada tahun 1950-an
Korea masuk dalam daftar negara-negara miskin.
Kini, ekonomi Korea merupakan yang terbesar ke-13 di dunia, dan bangsa Korea
semakin yakin akan mampu menjadi pemimpin ekonomi global di milenium yang baru ini.
Republik Korea secara terus-menerus telah mengikuti jalan setapak menuju demokrasi yang
matang dan sistem ekonomi yang didasarkan pada pasar. Meski sisa-sisa Perang Dingin
masih tertinggal di Semenanjung Korea, Korea masa kini berada dalam posisi mantap
untuk melaksanakan proses tinggal landas ekonomi yang baru.
Kedua bangsa Korea juga sedang berupaya menciptakan struktur perdamaian yang mampu
bertahan lama di Semenanjung Korea serta menciptakan kemakmuran bersama antara
Korea Selatan dan Korea Utara melalui perdamaian, rekonsiliasi, dan kerjasama.
Awal Berdiri Negara Yunani Kuno
Yunani
merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak
di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.Bangsa
Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan
dan penduduk asli yang terdiri dari petani.
Yunani memiliki
kesinambungan sejarah lebih dari 5,000 tahun. Bangsanya, disebut
Hellenes, setelah mendiami sebagian besar dari daerah Laut Hitam
(Efxinos Pontos) dan Laut Tengah menjelajah daerah sekitarnya, menyusun
negara bagiannya, membuat perjanjian-perjanjian komersil, dan menjelajah
dunia luar, mulai dari Caucasus sampai Atlantic dan dari Skandinavia
samapi ke Ethiopia. Sebuah expedisi terkenal dari gabungan daerah-daerah
maritim Yunani ( Danaë atau penduduk laut ) mengepung Troy seperti
dinarasikan didalam sebuah karya sastra Eropa besar pertama, Homer's
Iliad. Bermacam-macam penduduk Yunani ditemukan sepanjang Laut Tengah,
Asia Kecil, Laut Adriatik, Laut Hitam dan pantai Afrika Utara akibat
dari penjelajahan untuk mencari tempat dan daerah komersil baru.
Selama
periode Kalsik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari daerah-daerah
bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional
(sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal
(kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain)
yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes.
Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani
dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam
peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon,
Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 S.M.,
banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (CÅ“non
of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan
Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia ("Yunani takabara"
dalam bahasa persia kuno) menyatakan perang dengan Persia, membebaskan
saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai
daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat
yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah
barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Pada tahun 146 S.M.,
Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi. Pada tahun 330, ibukota negara
bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru atau Konstantinopel,
sebuah bentuk popular, sebuah nama untuk memperingati Kaisar Romawi,
pada saat itu, Konstantin Khloros (Konstantin Agung). Para ahli sejarah
sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan referensi, menamakan
periode terakhir sebagai Bizantium dengan tujuan untuk membedakan 2203
tahun wilayah Romawi menjadi dua periode. Selama periode kedua dunia
budaya Yunani klasik dari Yunani Kuno berubah menjadi dunia modern
masyarakat barat dan kristen. Kata Bizantium diambil dari wilayah yang
sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara sebagai Metropolis)
dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.
Setelah ibukota dan
wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun 1453, bangsa Yunani berada
dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun. Selama masa ini
bahasa mereka, agama mereka dan rasa identitas diri tetap kuat, yang
menghasilkan banyak revolusi untuk kemerdekaan meskipun gagal.
Pada
tanggal 25 Maret 1821, bangsa Yunani memberontak kembali, kali ini
berhasil, dan pada tahun 1828, mereka mendapatkan kemerdekaannya.
Sebagai sebuah negara baru yang hanya terdiri dari sebagian kecil dari
negara modern mereka, perjuangan untuk membebaskan seluruh daerah yang
dihuni oleh bangsa Yunani berlanjut. Pada tahun 1864, kepulauan Ionian
disatukan dengan Yunani; tahun 1881 sebagian dari Epirus dan Thessaly.
Crete, Kepulauan Aegean Timur dan Macedonian ditambahkan pada tahun 1913
dan Thrace Barat tahun 1919. Setelah Perang Dunia II kepulauan
Dodecanese juga dikembalikan ke Yunani.
Saat ini, Yunani merupakan negara anggota Uni Eropa (1981) dan sistem moneter-keuangan-ekonomi Euro.